Apa Itu Revolusi Industri 4.0 ? dan Bagaimana Perkembangannya ?

Mengenal Apa Itu Revolusi Industri 4.0 dan Perkembangannya
Halo para sobat pembaca yang budiman. Pada kesempatan kali ini mimin mau mencoba membahas tentang Teknologi. Seperti yang kita ketahui bahwa industri saat ini sangat berkembang pesat dari tahun ke tahun. Dari dulu yang hanya mengandalkan tenaga manusia hingga saat ini menggunakan teknologi robot yang dibantu dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Dimana dengan memanfaatkan teknologi didalam suatu industri akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

Saat ini kita telah memasuki era industri 4.0, dimana Pemerintah kita saat ini juga sangat sering mendengungkan revolusi industri 4.0 ini. Namun pernahkan kalian mencoba mencari tahu apa itu Revolusi Industri 4.0 ? atau mungkin sebagian dari soba pembaca sudah mengetahuinya ? tenang, bagi sobat yang belum tahu, mimin akan coba beri tahu. Namun agar lebih paham, mimin akan jelaskan juga bagaimana perkembangan industri dari awal hingga saat ini yang memasuki industri 4.0.

Revolusi Industri 1.0 (berlangsung pada : 1750 – 1850)

Ditandai dengan : tenaga manusia digantikan oleh kehadiran mesin

Revolusi Industri ini melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kehadiran mesin. Salah satunya yaitu penemuan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi Industri ini juga ditandai dengan adanya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, pertambangan, manufaktur, transportasi, dan teknologi.

Perubahan yang terjadi pada manusia dalam melakukan proses produksi memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi ekonomi, sosial dan budaya di dunia. Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil mendongkrak naik perekonomian secara dramatis yang mana selama 2 abad setelah Revolusi Industri terjadinya peningkatan rata-rata pendapatan per kapita negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.

Revolusi Industri 2.0 (berlangsung pada : akhir abad ke-19 – awal abad ke-20)

Ditandai dengan : berkembangnya industrialisasi dan ilmu pengetahuan, pembagian kerja, produksi massal

Revolusi Industri 2.0 yang dikenal sebagai Revolusi Teknologi merupakan suatu fase berkembang pesatnya industrialisasi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pada era ini, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan munculnya Ilmuan modern, seperti Niels Bohr, Thomas Alfa Edison, Nikola Tesla, dan Albert Einstein. Revolusi Industri ini ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustionchamber). Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara signifikan.
Pada periode ini, juga terlihat perkembangan ilmu manajemen yang memunginkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manufaktur. Salah satunya yaitu pembagian kerja yang mana setiap pekerja melakukan sebagian dari pekerjaan total sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Yang lainnya juga produksi barang secara masal menggunakan jalur perakitan menjadi hal biasa.

Revolusi 3.0 (berlangsung pada : akhir abad 20)

Ditandai dengan : kemunculan internet dan teknologi digital

Kemunculan teknologi digital dan internet pada akhir abad ke-20 menandai dimulainya Revolusi Indusri 3.0 atau dikenal sebagai Revolusi Digital. Proses revolusi industri ini dikaji berdasarkan pada cara pandang sosiolog Inggris David Harvey sebagai proses pemampatan ruang dan waktu sehingga ruang dan waktu semakin terkompresi dan tidak lagi berjarak. Revolusi Industri 2.0 dengan kehadiran mobil membuat waktu dan jarak makin dekat. Revolusi Industri 3.0 menyatukan keduanya. Sebab itu, era digital mengusung sisi kekinian (real time).

Selain mengusung aspek tersebut, Revolusi Industri 3.0 mengubah pola relasi dan komunikasi masyarakat kontemporer. Praktik bisnis pun mau tidak mau harus berubah agar tidak tertelan zaman. Namun, Revolusi Industri ini juga memiliki aspek yang layak diwaspadai. Teknologi membuat pabrik-pabrik dan industri-industri lebih memilih mesin daripada manusia. Terlebih lagi mesin canggih memiliki kemampuan dalam berproduksi lebih berlipat. Konsekuensinya, pengurangan tenaga kerja manusia tidak terelakkan. Selain itu, reproduksi pun mempunyai kekuatan luar biasa. Hanya dalam hitungan jam banyak produk dihasilkan. Jauh sekali bila dilakukan oleh tenaga manusia.

Revolusi 4.0 (berlangsung pada : awal abad ke-21)

Ditandai dengan : Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Human Machine Interface, Robotic and Sensor Technology, 3D Printing Technology

Pada Revolusi Industri 4.0, manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi (disruptive technology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan incumbent (perusahaan pemain lama). Sejarah telah mencatat bahwa Revolusi Industri ini telah banyak menelan korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa.

Lebih dari itu, pada era industri generasi 4.0 ini, ukuran besar perusahaan tidak menjadi jaminan, namun kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan meraih kemenangan dengan cepat. Hal ini ditunjukkan oleh Uber yang mengancam pemain-pemain besar pada industri transportasi atau juga Airbnb yang mengancam pemain-pemain utama pada industri jasa pariwisata. Ini membuktikan bahwa yang cepat dapat memangsa yang lambat dan bukan yang besar memangsa yang kecil.

Kalau kita perhatikan tahap revolusi dari masa ke masa timbul akibat dari manusia yang terus mencari cara termudah untuk beraktifitas. Setiap tahap menimbulkan konsekuensi pergerakan yang semakin cepat. Perubahan adalah keniscayaan dalam kehidupan umat.

Dikutip dari : josay.org

Nah begitulah kira-kira perkembangan industri dari masa ke masa hingga saat ini yang memasuki era revolusi industry 4.0. Semoga informasi yang telah mimin share di atas dapat menambah wawasan kalian tentang Revolusi Industri 4.0.





0 komentar: