Cara Budidaya Jamur Merang

Siapa yang tidak mengenal jamur ? pastinya sudah mengenal bukan ? ya karena mungkin sudah kita pelajari di sekolah – sekolah, atau sering kita jumpai di sekitar rumah kita. Atau bahkan kita pernah memakannya, yups .. ! karena rasanya yang sangat nikmat bahkan untuk jenis – jenis tertentu menjadi salah satu menu di restoran – restoran ternama. Ehmm.. jadi pengen makan jamur nih,, Ketenaran jamur tidak hanya di Indonesia tp orang di seluruh dunia pun sudah banyak mengakui kenikmatnya. Tp pernahkah anda membayangkan bagaimana jamur itu di budidayakan ? Bagi anda yang ingin tahu bagaimana cara membudidayakan jamur, saya akan memberitahu bagaimana teknik pembudidayaannya. Namun di postingan kali ini saya akan fokus kepada budidaya jamur Merang. Dan sebelum saya jelaskan tekniknya alangkah lebih baik kita ketahui terlebih dahulu mengenai jamur merang itu sendiri.

Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jumpung dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa.


Cara Budidaya Jamur Merang

Langkah awal yang perlu disiapkan

Jerami padi
Abu sekam padi
Air kapur sirih
Bedeng-bedeng atap dari daun kelapa
Sebidang tanah yang dekat perairan

Tahap pembibitan :
 
1. cari jamur payung di peranian bibit jamur merang
2. iris-iris jamur, payungnya saja lalu masukkan dalam panci siramlah air hangat supaya steril
3. aduk abu sekam, sekam mentah dan irisan jamur dicampur air bersih dengan banyak irisan 3/4 Kg. Tutup rapat pada tempat teduh selama 2-4 hari
4. setelah 2-4 hari dibuka tutupnya akan terlihat serabut benang putih seperti sarang laba-laba. Apabila tidak terlihat serabut putih berarti gagal.

cara :
1. Jerami padi, abu sekam, sekam padi dicampur air kapur yang banyak diaduk-aduk merata, dikomposkan dulu 3-4 hari hingga membusuk.
2. Buatlah bedengan jerami padi yang sudah dikompos diikat, ditumpuk melintang bersilangan 2 lapis diatas tanah ukuran 5 X 1 meter, beri alas batu bata/ batu kali tinggi 20 cm
3. Selang 2 lapis susunan merang jerami taburlah sekam segar, abu sekam di atas permukaan, siramlah 1 kaleng minyak tanah di atas permukaan.
4. Taburkan bibit jamur merang secara merata ditepi permukaan bedengan, ditutup dengan sekam tipis-tipis saja. Siramlah dengan air secukupnya pergunakan gembor air.

Tahap Perawatan dan Panen
 
1. Bedengan disiram air bersih 1 minggu pagi dan sore. setelah itu selang 2 hari sekali diatur suhunya supaya konstan (bila kurang air disiram lagi/ bila lebih maka katup jendela dibuka)
2. Setelah 20 hari, jamur-jamur sudah tumbuh dan siap dipanen. Panen dapat dilakukan terus menerus sampai 3 bulan hanya membutuhkan pembibitan baru lagi.

Semoga bermanfaat...




19 komentar:

Roni Ganteng said...

wah wah wah..

Adi Wijaya said...
This comment has been removed by the author.
Adi Wijaya said...

apanya yang wah wah gan,, ?

Anonymous said...

lah,ko di siram minyak tanah gan? Baru dengar tuh?

Adi Wijaya said...

oww,, minyak tanah digunakan untuk sterilisasi dan penguapan ruangan gan,,

ANGEL TERALIS said...

gak ada gambar nya bingung juga gan :)

Adi Wijaya said...

hehe,, sorry gan,,
untuk postingn slnjutnya saya usahakn untuk lebih bnyk gambar .. biar lebih jelas..

Alfiandoang said...

thanks gan !!!

makanan penurun kolesterol said...

oo gitu ya caranya...makasih ya

Mencegah Depresi said...

Sangat berguna nih informasinya salam kenal gan...

Lupus said...

Bisa jadi inspirasi usaha nih....

www.m_zainudin21@yahoo.com said...

kok pengomposannya cuma 4 hari gan apa jeraminya sdh membusuk biasanya kan 2 mgg ... mohon penjelasannya....

penggemar jamur tiram said...

cara budidayanya ternyata tidak begitu sulit ya

Anonymous said...

bibitnya dapat dari mana ya?

Deny ayong said...

terima kasih banyak infonya kang, rupanya masih banyak cara ya buat media kompos jamur merang

Anonymous said...

gak ada gambar nya jadi kurang jelas

Unknown said...

Kalau Penyiraman sekam, bisa tidak diganti dengan yang lainnya selain minyak tanah, kira-kira apa?

heroe said...

air urin juga bisa..jmn skrg kan sdh tdk ada lg minyak tanah...

Anonymous said...

Kurang paham sob soal'a gda gambar'a n ane gax tau abu sekam pa?