Cara Tingkatkan Hasil Singkong dengan Penanaman yang Baik dan Benar


Salah satu makanan pokok pengganti beras ialah singkong. Singkong atau umbi akar memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi seperti halnya makanan pokok lain seperti beras, sagu, umbi jalar dan jagung. Selain itu harga singkong cukup murah yang bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan alternatif makanan pokok pengganti beras. Walaupun kenyataannya konsumsi singkong sebagai makanan pokok masih terbilang minim. Singkong lebih popular dijadikan makanan olahan atau pun camilan. Dan singkong sangat populer di Indonesia karena memang singkong merupakan salah satu bahan dasar pembuatan makanan tradisional Indonesia. Singkong memiliki nama ilmiah yaitu manihot utilisima. Singkong ini juga banyak dibudidayakan oleh para petani sebagai tanaman musiman, artinya dapat ditanam berselingan dengan tumbuhan yang lainnya. Singkong juga dapat pula ditanam bersaman dengan tumbuhan lainnya (Secara tumpang sari).

Singkong yang biasa kita kenal dengan sebutan ubi akar ini sangat banyak mengandung zat gizi berupa karbohidrat yang sangat amat penting digunakan bagi tubuh sebagai sumber penghasil energi terbesar. Singkong juga banyak dimanfaatkan sebagai diet alami. sangat cocok untuk wanita - wanita yang ingin mengecilkan bentuk perutnya. Namun walaupun begitu besarnya manfaat singkong bagi manusia, produksi singkong itu sendiri di Indonesia belum begitu besar, padahal jika singkong di produksi atau ditaman secara benar akan menghasilkan hasil yang besar baik dari kuantitas dan kualitas singkong itu sendiri. Dan tentu akan berdampak pada keuntungan yang besar pula. Nah berikut ini beberapa tips cara menanam singkong yang baik dan benar sehingga bisa meningkatkan hasil produksi.


Siapkan Lahan

Untuk menghasilkan buah yang banyak dan berukuran besar, tanaman singkong harus memiliki ruang untuk akar-akarnya tumbuh. Oleh karena itu dalam menyiapkan lahan tanam harus dilakukan penggemburan. Penggemburran lahan tanam singkong dapat menggunakan cangkul (kapasitas tanam sedikit) atau menggunakan bajak/traktor (untuk kapasitas pertanian/industri). Lahan yang sudah digemburkan dapat ditaburi pupuk kandang untuk menambah unsur hara tanah dan menjadi nutrisi bagi tanaman untuk tumbuh subur. Tambahkan kapur jika tanah asam, karena singkong akan tumbuh baik pada derajat keasaman tanah netral (pH: 5-8)

Siapkan Bibit

dalam menyiapkan bibit singkong, dapat dilakukan dengan memotong batang singkong menjadi beberapa potongan dengan ukuran panjang sekitar 20cm. Batang singkong dapat dipotong lurus juga dapat dipotong miring.

Menanam Bibit

Bibit yang telah dipotong dapat langsung ditanam ke lahan pertanian, tanamlah bibit singkong dengan jarak 60 cm x 80cm (60cm jarak bibit dengan bibit yang lain : 80cm jarak antar lajur/kolom). dalam menanam bibit singkong yang harus diperhatikan adalah arah tunas, jangan sampai terbalik. 
Kita dapat melihat arah tunas di dekat buku-buku atau tonjolan bekas daun singkong yang lepas. Pada posisi tersebit dapat terlihat anak tunas (sering disebut mata). Pastikan anak tunas menghadap ke atas, agar tidak tumbuh terbalik.

Perawatan Tanaman Singkong

Tanaman singkong harus dirawat untuk memperoleh ubi yang banyak dan berbobot, cara melakukan perawatan tanaman singkong dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan pada 3minggu-4minggu pertama atau setelah singkong sudah mengeluarkan tunas dengan memiliki daun sekitar 5-7 helai. Lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kimia (Urue, TSP, KCl) dengan takaran disesuaikan dengan petunjuk yang tertera di karung pupuk.

Selain melakukan pemupukan, lakukan juga penyiangan atau membersihkan gulma dan rumput-rumput yang mengganggu. Lakukan penyulaman pada bibit yang tidak tumbuh dan ambruk.
Pemupukan juga bisa dilakukan pada bulan ke 5 dari penanaman agar ubi dapat lebih besar saat dipanen. Namun biasanya hanya menggunakan urea saja.

Pemanenan Singkong

Tanaman singkong pada umumnya dapat dipanen pada usia sekitar 7-8 bulan dari penanaman. Namun seiring dengan bertambahnya teknologi yang dapat menghasilkan varietas baru, ada singkong yang dapat dipanen pada bulan ke 5 dari penanaman.Ciri-ciri tanaman singkong siap dipanen adalah daun-daun sudah mulai sedikit karena rontok, ubi singkong sudah besar (dapat dilihat dengan menggali tanah pada bagian ubi).

Lakukan pemanenan dengan cara mencabut singkong secara manual, tanah yang gembur tadi tentunya akan sangat membantu mengurangi ubi singkong tertinggal saat dicabut. Singkong dapat dipanen secara serentak. Pisahkan ubi dari pohon dengan cara memotong dengan menggunakan parang/golok pada bagian pangkal ubi (jangan sampai terkena ubinya).

Setelah Panen

Kumpulkan semua batang singkong yang tersisa untuk membersihkan lahan agar dapat ditanami kembali. batang ubi sisa ini dapat dijadikan bibit kembali untuk penanaman selanjutnya atau dapat dibakar pada lahan pertanian/kebun tersebut untuk menjadi pupuk.





2 komentar:

Anonymous said...

Lestarikan alam hijaukan bumi.Pertanian berkelajutan dengan sistem intensifikasi.ekstensifikasi dan divertifikasi

AOS FARM said...

Artikel yang sangat bagus. Untuk petani singkong yang ingin meningkatkan hasil singkong mencapai 40 kg per tanaman atau 160 ton per hektarnya, silahkan berkunjung ke www.aosfarm.blogspot.com/singkong-super-aos.