Pare, Si Pahit Kaya Manfaat




Berawal dari ketidaksengajaan admin menonton video dj Katty di Instagram yang  demen banget makan lalapan mentah dari daun-daunan, pete, pare mentah bahkan sampai makan lidah buaya mentah-mentah. Videonya sendiri banyak viral di media sosial. Ni dj kalo udah makan lahap banyak sampe yang nonton jadi ikutan ngiler “keliatan enak” tapi giliran di coba sendiri ga bisa ketelen karena memang pahit banget makan pare mentah. Hahaha.. dari video inilah admin jadi penasaran akan khasiat dari si pare yang pahit ini. Sebab dj katty yang sering makan pare mentah terlihat segar dan sehat. Karena mungkin didukung dengan gaya hidup dan makan sehat dari dj ketty itu sendiri. Nah.. langsung saja yuk kita bahas mengenai si pahit pare ini..

Peria atau pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Aanggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun bahan pengobatan. Nama Momordica yang melekat pada nama binomialnya berarti "gigitan" yang menunjukkan pemerian tepi daunnya yang bergerigi menyerupai bekas gigitan.

Peria memiliki banyak nama lokal, di daerah Jawa di sebut sebagai paria, pare, pare pahit, pepareh. Di Sumatera, peria dikenal dengan nama prieu, fori, pepare, kambeh, paria. Orang Nusa Tenggara menyebutnya paya, truwuk, paitap, paliak, pariak, pania, dan pepule, sedangkan di Sulawesi, orang menyebutnya dengan poya, pudu, pentu, paria belenggede, serta palia.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Peria

Manfaat Pare Bagi Kesehatan

Di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Cina, peria dimanfaatkan untuk pengobatan, antara lain sebagai obat gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah, bahkan telah diekstrak dan dikemas dalam kapsul sebagai obat herbal/jamu. Buahnya mengandung albuminoid, karbohidrat, dan pigmen. Daunnya mengandung momordisina, momordina, carantina, resin, dan minyak. Sementara itu, akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat, sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Peria juga dapat merangsang nafsu makan,menyembuhkan penyakit kuning,memperlancar pencernaan, dan sebagai obat malaria. Selain itu, peria juga mengandung beta-karotena dua kali lebih besar daripada brokoli sehingga berpotensi mampu mencegah timbulnya penyakit kanker dan mengurangi risiko terkena serangan jantung ataupun infeksi virus. Daun peria juga bermanfaat untuk menyembuhkan mencret pada bayi, membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, menurunkan demam, mengeluarkan cacing kremi, serta dapat menyembuhkan batuk.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Peria





0 komentar: